Ngeri! Kandungan Kolesterol Otak Sapi Tembus 2.000 mg, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke
![]() |
Ilustrasi. Olahan jeroan otak sapi mengandung kolesterol tinggi. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Kenikmatan menyantap jeroan memang sulit ditolak. Mulai dari hati, usus, hingga otak sapi sering menjadi pilihan utama pecinta kuliner karena cita rasanya yang gurih dan teksturnya yang menggoda lidah. Namun di balik kelezatan itu, tersembunyi bahaya yang mengintai kesehatan tubuh Anda.
Jeroan dikenal sebagai sumber lemak jenuh dan kolesterol dalam jumlah besar. Fakta mengejutkan datang dari kandungan kolesterol otak sapi yang mencapai 2.000 mg per 100 gram, jauh melampaui batas asupan kolesterol harian yang dianjurkan, yakni maksimal 300 mg per hari. Artinya, hanya dengan mengonsumsi setengah porsi otak sapi, Anda sudah melebihi ambang batas yang disarankan.
Sementara itu, jenis jeroan lain seperti hati ayam, jeroan kambing, dan hati sapi juga tak kalah tinggi kandungan kolesterolnya. Berikut adalah daftar kandungan kolesterol pada beberapa jeroan per 100 gram:
- Otak Sapi: 2.000 mg kolesterol
- Jeroan Kambing: 610 mg kolesterol
- Hati Ayam (Boiler): 592 mg kolesterol
- Hati Sapi: 365 mg kolesterol
- Usus Sapi: 157 mg kolesterol
Meski tubuh manusia membutuhkan lemak dan kolesterol dalam jumlah tertentu, konsumsi berlebihan, terutama dari sumber jeroan, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius. Berikut adalah beberapa efek negatif yang bisa timbul akibat terlalu sering mengonsumsi jeroan:
1. Picu sakit kepala mendadak
Salah satu efek yang kerap tidak disadari adalah sakit kepala. Jeroan mengandung tiramin, senyawa alami yang bisa memicu migrain atau sakit kepala hebat, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap makanan tinggi kolesterol. Gejala ini sering muncul secara mendadak dan berulang.
2. Kenaikan asam urat
Jeroan sarat dengan purin, zat yang akan dipecah menjadi asam urat di dalam tubuh. Konsumsi dalam jumlah besar bisa memperparah kondisi penderita asam urat.
Organ-organ seperti hati, otak, ginjal, babat, dan pankreas memiliki konsentrasi purin yang sangat tinggi, sehingga harus dihindari oleh mereka yang memiliki riwayat asam urat.
3. Risiko serangan jantung meningkat
Kandungan lemak jenuh dan kolesterol tinggi dalam jeroan dapat menyumbat pembuluh darah. Ini menyebabkan plak terbentuk di arteri, yang pada akhirnya bisa menutup aliran darah menuju jantung. Hasilnya? Serangan jantung bisa terjadi tanpa peringatan.
4. Rentan terkena stroke
Tak hanya serangan jantung, tingginya kolesterol jahat (LDL) yang terkandung dalam jeroan juga meningkatkan risiko stroke. LDL bisa menumpuk di dinding pembuluh darah, menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri (aterosklerosis). Saat aliran darah ke otak terganggu, stroke bisa menyerang kapan saja.
Pentingnya mengontrol asupan jeroan
Menurut pakar gizi dan kesehatan, konsumsi jeroan boleh-boleh saja asalkan tidak dilakukan terlalu sering dan dalam porsi yang wajar. Jika Anda tetap ingin menikmati jeroan, pastikan untuk menyeimbangkannya dengan asupan serat, olahraga rutin, dan memantau kadar kolesterol secara berkala.
Alternatif lebih sehat
Sebagai alternatif yang lebih aman, Anda bisa memilih sumber protein lain seperti ikan, dada ayam tanpa kulit, tahu, atau tempe. Selain rendah kolesterol, bahan-bahan ini juga mengandung asam lemak sehat, yang baik untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Kapan harus waspada?
Jika Anda merasakan gejala seperti sakit kepala mendadak, nyeri sendi, atau sesak napas setelah mengonsumsi jeroan, segera periksakan diri ke dokter. Gejala-gejala ini bisa menjadi pertanda tubuh Anda mulai bereaksi terhadap kelebihan kolesterol atau purin.
Bijak dalam menyantap jeroan
Tak dapat dimungkiri bahwa jeroan punya cita rasa yang menggoda, namun jika dikonsumsi secara sembarangan, risikonya bisa sangat besar bagi kesehatan.
Kandungan kolesterol yang tinggi, terutama pada otak sapi, menjadi salah satu alasan kuat untuk membatasi konsumsi jeroan dalam kehidupan sehari-hari.
Menikmati jeroan sesekali mungkin masih bisa ditoleransi, tapi menjadikannya menu harian bisa mengancam kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda. Jadi, bijaklah dalam menyantap jeroan agar tubuh tetap sehat dan bugar untuk jangka panjang.