Prancis Kirim 40 Ton Bantuan Udara ke Gaza, Desak Israel Buka Akses Kemanusiaan
![]() |
Prancis mengirim 40 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat jalur udara. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Pemerintah Prancis resmi memulai misi pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza pada Jumat (1/8/2025), sebagai respons terhadap situasi krisis kelaparan yang semakin parah di wilayah tersebut.
Bantuan ini mencakup total 40 ton logistik penting, yang dikirim dari Yordania dengan dukungan mitra internasional.
Presiden Emmanuel Macron menyampaikan pernyataan tegas melalui akun media sosial X, menyoroti urgensi langkah tersebut dan pentingnya kerja sama internasional dalam misi kemanusiaan ini.
“Menghadapi urgensi yang sangat mendesak, kami baru saja melakukan operasi pengiriman makanan melalui udara di Gaza. Terima kasih kepada mitra Yordania, Uni Emirat Arab, dan Jerman atas dukungan mereka, dan kepada personel militer kami atas komitmen mereka,” tulis Macron, dikutip dari Reuters.
Namun, Macron juga menegaskan bahwa pengiriman melalui udara bukan solusi jangka panjang untuk krisis kelaparan yang tengah berlangsung.
“Penurunan bantuan udara saja tidak cukup. Israel harus membuka akses kemanusiaan penuh untuk mengatasi risiko kelaparan,” tegasnya.
Empat penerbangan pembawa logistik kemanusiaan
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, mengonfirmasi bahwa total empat penerbangan telah diberangkatkan, masing-masing membawa sekitar 10 ton bantuan. Misi ini diberangkatkan dari Yordania, yang menjadi titik logistik utama bagi berbagai negara dalam menyalurkan bantuan ke Gaza.
Langkah ini diambil setelah laporan terbaru dari lembaga pemantau kelaparan global menyebut bahwa Jalur Gaza tengah mengalami situasi kelaparan akut.
Laporan yang dirilis Selasa (29/7/2025) menyebutkan peningkatan kasus malnutrisi, terutama pada anak-anak balita, bahkan beberapa di antaranya dilaporkan meninggal dunia akibat kekurangan gizi. Sementara itu, akses terhadap bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut masih sangat terbatas.
Sejak 2023, Prancis konsisten dukung transportasi udara Eropa untuk Gaza
Bukan pertama kali Prancis terlibat dalam operasi serupa. Sejak pertengahan Oktober 2023, negara tersebut telah enam kali ikut serta dalam program transportasi udara kemanusiaan yang diinisiasi oleh Uni Eropa. Program ini bertujuan mengirimkan bantuan ke Gaza melalui dua titik utama: Mesir dan Yordania.
Menurut keterangan dari kantor kepresidenan Prancis, lebih dari 60 penerbangan telah dijalankan dalam kerangka program transportasi udara Eropa tersebut, dengan total muatan lebih dari 3.350 ton bantuan. Barang-barang yang dikirim meliputi makanan, perlengkapan medis, serta barang kebutuhan pokok lainnya.
Namun, sebagian besar dari bantuan tersebut hingga kini belum berhasil masuk ke wilayah Gaza. Hal ini disebabkan oleh ketatnya pembatasan dan lambatnya persetujuan dari otoritas Israel, yang dinilai menghambat distribusi bantuan kepada warga sipil yang membutuhkan.
Seruan internasional untuk akses kemanusiaan
Langkah Prancis ini sekaligus menjadi bagian dari tekanan internasional terhadap Israel untuk melonggarkan pembatasan terhadap pengiriman bantuan ke Gaza.
Banyak pihak menilai bahwa bantuan udara, meskipun penting, tidak dapat menggantikan kebutuhan akan jalur distribusi darat yang aman dan terbuka.
Para pengamat menyebutkan bahwa tanpa akses langsung ke wilayah yang terkena dampak, distribusi bantuan tidak akan merata dan sebagian besar logistik bisa saja tertahan di luar zona krisis.
Dengan meningkatnya jumlah korban dan risiko kelaparan yang meluas, seruan internasional untuk akses kemanusiaan yang adil dan tanpa hambatan semakin kuat.