Wamenag Ajak Penggemar One Piece Kibarkan Merah Putih Usai Viral Bendera Bajak Laut
![]() |
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo Muhammad Syafi’i. (Dok. RRI) |
PEWARTA.CO.ID — Fenomena anime One Piece yang tengah viral belakangan ini mendapat sorotan langsung dari Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i.
Menurutnya, popularitas cerita fiksi dari Jepang tersebut tak hanya mencerminkan minat generasi muda terhadap budaya populer, tapi juga dapat menjadi pintu masuk untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme.
“Saya memahami One Piece itu manga anime atau kartun fiksi yang mengangkat semangat anti-penindasan, anti-penjajahan, dan anti-ketidakadilan. Nilai anti penindasan kan positif. Nilai anti penjajahan juga positif. Ini termasuk nilai yang juga diperjuangkan Presiden Prabowo melalui semangat kemandirian bangsa,” ujar Wamenag di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Ia menyampaikan bahwa kisah-kisah penuh semangat keadilan dalam One Piece bisa menjadi celah strategis untuk membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan anak muda, khususnya generasi yang tumbuh di tengah arus globalisasi.
“Jika ada anak muda senang dengan kisah fiksi One Piece, kita bisa ajak mereka untuk mendukung program terbaik Presiden dan semangat serta energi itu bisa kita arahkan untuk mengibarkan dan membela Merah Putih. Jadi kita bisa arahkan itu untuk memperkuat nasionalisme. Nakama kibarkan Merah Putih,” tegasnya.
Wamenag juga menyoroti bahwa Indonesia tidak kekurangan kisah heroik yang bisa diangkat menjadi inspirasi generasi muda. Berbeda dengan One Piece yang bersifat fiksi, tanah air memiliki warisan sejarah nyata dari para pahlawan bangsa yang bisa dikemas dalam bentuk saga perjuangan khas Indonesia.
“Kisah-kisah pahlawan ini bisa dikemas juga dalam bentuk rangkaian saga kejuangan pahlawan yang sarat nilai dan itu kontekstual dengan Indonesia,” papar Wamenag.
Ia menekankan bahwa pendekatan budaya populer seharusnya tidak ditolak mentah-mentah, melainkan diadaptasi secara kreatif untuk menyuntikkan semangat nasionalisme tanpa harus mengabaikan identitas budaya global yang digemari anak muda.
“Ini bisa menjadi langkah inovatif dalam memperkuat semangat kebangsaan di tengah tren budaya populer. Kita minta anak muda ambil nilai kepahlawanan untuk membela Merah Putih,” tandasnya.
Tak hanya berhenti pada wacana, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pun telah menyusun sejumlah program nyata guna menguatkan jiwa nasionalisme di lingkungan pendidikan berbasis keagamaan.
Dirjen Pendidikan Islam, Amien Suyitno, mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung penuh misi memperkuat nasionalisme generasi muda. Salah satu langkah konkret yang ditempuh adalah menghidupkan kembali semangat upacara bendera dan membiasakan lagu-lagu kebangsaan di institusi pendidikan.
Ia menjelaskan bahwa dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, Ditjen Pendidikan Islam akan menyelenggarakan lomba paduan suara yang mengangkat dua lagu utama, yakni Mars Madrasah dan lagu "Bendera Merah Putih". Peserta lomba tidak terbatas pada madrasah, tetapi juga akan melibatkan berbagai sekolah keagamaan lainnya.
"Kedua, kami akan menggelar lomba film pendek bertema nasionalisme. Ini menjadi salah satu cara kreatif untuk menumbuhkan semangat cinta Tanah Air di kalangan generasi muda," tuturnya.