Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Viral Polantas Sabar Menghadapi Pengemudi Mobil Ngamuk di Tol Kapuk, Banjir Pujian Warganet

Viral Polantas Sabar Menghadapi Pengemudi Mobil Ngamuk di Tol Kapuk, Banjir Pujian Warganet
Viral Polantas Sabar Menghadapi Pengemudi Mobil Ngamuk di Tol Kapuk, Banjir Pujian Warganet.

PEWARTA.CO.ID — Sebuah video memperlihatkan aksi seorang polisi lalu lintas di Tol Kapuk mendadak viral di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, polantas yang diketahui bernama Bripka Angga Febriansyah tetap bersikap tenang meski berhadapan dengan seorang pengemudi mobil yang menolak disetop.

Kesabaran Bripka Angga mendapat banyak pujian dari warganet yang menonton video tersebut.

Awalnya, dalam video terlihat Bripka Angga menghampiri kendaraan sang pengemudi sambil tersenyum dan menanyakan arah tujuannya. Namun, pengemudi yang tampak tidak terima diberhentikan hanya membuka sedikit kaca mobilnya sembari merekam polisi.

“Buka dong kacanya, Aa ngerekam begini nggak fair. Buka kacanya biar tahu pelanggarannya,” ujar Bripka Angga, dikutip Rabu (17/9/2025).

Sempat membuka kaca lebih lebar, pengemudi itu kembali menutupnya dan mempertanyakan alasan dirinya diberhentikan.

“Saya tahu pelanggarannya, Bapak ngirain saya ngelewatin garis itu kan?” ucap pengemudi.

“Nggak, nggak, bukan begitu. Makanya buka dulu kacanya, karena Aa belum tahu pelanggarannya apa,” jawab Bripka Angga.

Keduanya akhirnya saling merekam. Polisi meminta pengemudi membuka kaca lebih lebar agar komunikasi jelas, namun sang pengemudi menolak.

“Nggak, nggak mau, ini mobil saya,” cetus pengemudi.

Meski demikian, Bripka Angga tetap menyapa dengan ramah dan menjelaskan bahwa pengemudi bersangkutan telah melakukan manuver berbahaya dengan tidak mengutamakan keselamatan saat menyalip.

Ia menegaskan pemberhentian dilakukan demi memberi imbauan agar kejadian serupa tidak membahayakan lalu lintas.

Dalam video, terlihat polisi harus menempelkan telinga ke kaca mobil untuk mendengar jawaban pengemudi. Di penghujung perdebatan, pengemudi menanyakan nama Bripka Angga, namun saat diminta menunjukkan SIM, ia justru menolak.

Dukungan netizen

Video yang beredar luas itu justru membuat publik menaruh simpati kepada polantas. Banyak netizen yang mengapresiasi sikap sabar sang polisi.

“Sopan banget itu pak pol nyaa. Sehat selalu pak Pol,” tulis seorang netizen.

“Ini asli polisi pelayanan yg bagus.. LULUS,” komentar akun lain.

Tak sedikit pula yang menyindir perilaku pengemudi mobil karena mencoba memviralkan polisi, namun justru menuai hujatan balik dari warganet.

“Klo ngerasa ga salah, ya ikutin kata polisi polisinya udh sopan loh, lgi dijelasin ya dengerin dulu hbis itu sanggah, jngan saut²an,” tulis akun lain.

“Niat nya mau jelekkin polisi, eehh malah dy yg di bulli,” sindir netizen lainnya.

Penjelasan PJR Polda Metro

Kasubdit PJR Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dhanar Dono, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan peristiwa itu terjadi di Gerbang Tol Kapuk pada Senin (8/9) sekitar pukul 09.30 WIB.

“Ketika sedang melakukan protap dan patroli pagi di gerbang Kapuk, terlihat kasat mata kendaraan roda empat Wuling B-1438-JNO berjalan ugal-ugalan melakukan pelanggaran berpindah lajur mendadak melewati garis marka tidak terputus dari tengah ke kiri persis di depan gerbang satelit Kapuk arah Jakarta,” jelas Dhanar, Rabu (17/9/2025).

Aksi pengemudi itu nyaris menimbulkan kecelakaan, sehingga petugas segera menghentikan kendaraan dengan cara yang sopan.

“Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, kendaraan tersebut diberhentikan dengan sopan dan humanis untuk memberikan teguran dan arahan serta bantuan yang mungkin saja pengemudi tersebut butuhkan terkait arah tujuan si pengemudi dalam berkendara,” tambahnya.

Namun, saat diminta menunjukkan surat-surat kendaraan, pengemudi justru berkelit.

“Dalam SOP normal ketika diminta untuk menunjukkan surat-surat kendaraan, si pengemudi berkelit dan hanya menunjukkan dari jarak jauh SIM-nya, dan tidak menunjukkan apapun terkait STNK-nya,” ungkap Dhanar.

Ia juga menyebutkan, anggotanya ikut merekam video momen tersebut hanya untuk dokumentasi internal.

“Agar tidak terjadi salah paham dan tindakan serta miss informasi, kami pun memvideokan untuk menjadi dokumentasi pribadi tanpa ada embel-embel,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement