Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

56 Sampel DNA Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Dikirim ke Puslabfor Polri, Proses Identifikasi Terus Berjalan

56 Sampel DNA Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Dikirim ke Puslabfor Polri, Proses Identifikasi Terus Berjalan
Kondisi bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo pasca ambruk. (Dok. Ist)

PEWARTA.CO.ID — Proses identifikasi terhadap korban robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

Upaya ini dilakukan untuk memastikan setiap jenazah dapat dikenali dan diserahkan kepada pihak keluarga secepat mungkin.

Hingga Sabtu (4/10/2025) pagi, posko DVI yang beroperasi di RS Bhayangkara Polda Jatim telah menerima sembilan jenazah yang menjadi korban dalam tragedi tersebut.

Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Khusnan Marzuki, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan puluhan sampel DNA dari para keluarga korban untuk proses pencocokan di laboratorium.

“Sejumlah keluarga yang berada di posko sudah dilakukan pengambilan sampel DNA. Rencananya 56 sampel DNA tersebut akan dikirim ke Puslabfor Mabes Polri,” ujar Khusnan.

Menurutnya, langkah ini diambil untuk mempercepat proses identifikasi karena sebagian besar jenazah mengalami luka berat dan kondisi fisik yang menyulitkan pengenalan secara visual.

Selain pemeriksaan DNA, tim DVI juga melakukan pencocokan antara data ante mortem (data korban sebelum meninggal) dan post mortem (data setelah meninggal). Namun, proses ini sangat bergantung pada kelengkapan informasi yang diberikan keluarga.

Khusnan menegaskan, setiap data tambahan dari keluarga korban akan sangat membantu mempercepat proses identifikasi. Ia pun meminta agar para keluarga yang belum menyerahkan informasi segera mendatangi posko DVI.

“Data ante mortem sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses identifikasi sehingga jenazah bisa segera diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan secara layak,” pungkasnya.

Pihak kepolisian memastikan akan terus bekerja maksimal agar seluruh korban dapat segera teridentifikasi dengan benar.

Tim DVI juga berkoordinasi dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk mempercepat hasil uji DNA yang telah dikirim.

Advertisement
Advertisement
Advertisement