Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Ducati Lenovo Kunci Gelar Juara Dunia Tim MotoGP 2025 di Mandalika, Marquez Persembahkan Triple Crown

Ducati Lenovo Kunci Gelar Juara Dunia Tim MotoGP 2025 di Mandalika, Marquez Persembahkan Triple Crown
Ducati Lenovo Kunci Gelar Juara Dunia Tim MotoGP 2025 di Mandalika, Marquez Persembahkan Triple Crown

PEWARTA.CO.ID — Perayaan besar menyelimuti paddock Ducati Lenovo usai Sprint Race Pertamina Grand Prix of Mandalika 2025.

Tim asal Italia itu secara resmi mengunci gelar Juara Dunia Tim MotoGP 2025 setelah mencatat total 819 poin, menegaskan dominasinya di ajang balap motor paling bergengsi tersebut.

Dengan capaian itu, Ducati Lenovo unggul jauh dari pesaing terdekatnya BK8 Gresini Racing MotoGP yang berada di posisi kedua dengan 502 poin, disusul Pertamina Enduro VR46 Racing Team dengan 383 poin. Hasil ini memastikan Ducati tak lagi terkejar meski musim belum berakhir.

Keberhasilan ini juga membawa Ducati mencatat prestasi gemilang dengan meraih Triple Crown—yakni juara dunia konstruktor, juara dunia pembalap lewat Marc Márquez, dan juara dunia tim dalam satu musim kompetisi yang sama.

Marquez finis keenam, Ducati tetap tak terbendung

Pada Sprint Race di Sirkuit Mandalika, Sabtu (4/10/2025), Marc Márquez menuntaskan balapan di posisi keenam. Sementara rekan setimnya, Francesco Bagnaia, harus puas finis ke-14 setelah mengalami kesulitan sejak awal lomba.

Meski hasil Sprint Race tak seimpresif biasanya, poin yang dikumpulkan sudah cukup untuk menegaskan dominasi Ducati di klasemen tim. Posisi mereka kini aman dari kejaran rival mana pun hingga akhir musim.

Marquez sendiri memulai balapan dari posisi kesembilan dan sempat menerima penalti long lap usai insiden senggolan dengan Alex Rins di lap pertama. Namun, pembalap asal Spanyol itu tampil gigih hingga berhasil merangsek ke posisi enam.

“Situasi ini tentu saja merupakan kombinasi berbagai faktor yang saat ini tidak memungkinkan kami untuk melaju secepat yang kami inginkan. Tata letak sirkuit tidak memiliki titik pengereman yang keras, yang merupakan salah satu aspek terkuat kami, dan cengkeraman yang tidak biasa menghalangi kami untuk sepenuhnya memanfaatkan tenaga Ducati saat keluar tikungan,” ujar Márquez dikutip dari laman resmi Ducati.

“Kami perlu terus memperbaiki performa berkendara dan set-up, sambil mempelajari performa Fermín Aldeguer untuk mencoba melangkah maju. Saya tidak mengharapkan keajaiban akhir pekan ini, saya pikir kami akan berada di posisi lima hingga tujuh besar,” tambahnya.

Bagnaia akui sulit kendalikan motor di Mandalika

Sementara itu, Francesco Bagnaia yang start dari posisi ke-16 mengalami balapan berat sepanjang 13 lap. Ia mengaku kesulitan menyesuaikan gaya balapnya dengan kondisi lintasan Mandalika yang berbeda dari sirkuit sebelumnya.

“Setelah kemarin, saya tahu hari Sabtu ini akan sulit. Sayangnya, rasanya tidak sama seperti di Motegi, tetapi lebih mirip dengan yang saya alami di Misano. Saya akhirnya kesulitan lagi dengan motor, baik di lintasan lurus maupun saat pengereman,” ungkap Bagnaia.

“Situasinya cukup membuat frustrasi, tetapi sisi baiknya adalah saya menunjukkan kecepatan saya di Jepang. Sekarang kami harus terus bekerja keras dan mencoba menemukan kembali perasaan itu, jika tidak, balapan ini akan menjadi tantangan lagi,” lanjutnya.

Dominasi Ducati tak terbantahkan

Meski kedua pembalap tak naik podium di Mandalika, hasil keseluruhan musim menunjukkan keperkasaan Ducati. Kombinasi kecepatan, strategi, dan konsistensi performa membuat tim pabrikan asal Borgo Panigale itu nyaris tak tersentuh sepanjang musim 2025.

Keberhasilan mengunci gelar lebih awal menandai superioritas Ducati di semua lini—baik dari segi teknis, pembalap, maupun manajemen tim. Dengan raihan Triple Crown di Mandalika, Ducati kembali membuktikan diri sebagai kekuatan utama di dunia MotoGP.

juaraslot88

Advertisement
Advertisement
Advertisement