Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Penggunaan AI di Dunia Asuransi: Askrindo Pastikan Sentuhan Manusia Tak Akan Tergantikan

Penggunaan AI di Dunia Asuransi: Askrindo Pastikan Sentuhan Manusia Tak Akan Tergantikan
Penggunaan AI di Dunia Asuransi: Askrindo Pastikan Sentuhan Manusia Tak Akan Tergantikan

PEWARTA.CO.ID — Perkembangan Artificial Intelligence (AI) kini merambah ke berbagai sektor, termasuk industri asuransi. Namun, penerapan teknologi canggih ini ternyata tidak serta merta membuat peran manusia bisa dihapuskan.

Hal itu disampaikan oleh Pemimpin Cabang Askrindo Surabaya, Azhari Nur Kusumo, yang menegaskan bahwa AI hanya berfungsi sebagai pendukung, bukan pengganti tenaga manusia.

AI sebagai asisten bisnis

Menurut Azhari, Askrindo sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menerapkan teknologi kecerdasan buatan untuk mempercepat dan menyederhanakan proses bisnis.

Penggunaan AI, kata dia, membantu efisiensi terutama dalam hal administrasi dan analisis data yang sebelumnya memakan waktu lama.

"AI ini peluang tapi ancaman gitu ya AI itu. Jadi kalau kita menggunakan AI sebenarnya hanya sebagai asisten saja, yang tadinya harus diketik-ketik itu bisa langsung tergenerate, termasuk tadi dalam credit scoring tadi gitu. Jadi penggunaannya masih terbatas sebagai AI asisten," ujarnya, Jumat (10/10/2025).

Ia menambahkan, implementasi AI di Askrindo tidak dimaksudkan untuk menggantikan tenaga manusia, melainkan untuk mempercepat kinerja agar lebih efektif.

Sentuhan manusia tetap jadi kunci

Meskipun teknologi terus berkembang, Azhari menegaskan bahwa bisnis asuransi tetap membutuhkan personal touch atau sentuhan manusia dalam memberikan pelayanan.

Menurutnya, sektor ini mengandalkan interaksi langsung dengan nasabah, sehingga kehadiran tenaga manusia tetap vital.

"Tapi saat ini bisnis asuransi, bisnis penjaminan itu adalah bisnis layanan yang butuh personal touch. Jadi kita masih butuh bakat-bakat baru terutama dari generasi-generasi muda yang mungkin nanti personal touch-nya akan beda dan membawa layanan Askrindo lebih humanis lagi ke depannya. Jadi itu tidak akan tergantikan, jadi kita akan refocusing ke bisnis," tuturnya.

Azhari menambahkan, langkah perusahaan bukan mengganti SDM dengan AI, melainkan melakukan refocusing peran karyawan. Beberapa posisi seperti analis, misalnya, bisa diarahkan menjadi bagian dari tim pemasaran agar lebih produktif dan adaptif terhadap kebutuhan bisnis masa kini.

Capaian kinerja Askrindo Surabaya

Dalam kinerjanya sepanjang 2025, Askrindo Kanwil IV Cabang Surabaya mencatat realisasi penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp7,39 triliun per September 2025.

Selain itu, perusahaan juga membukukan total premi gabungan sebesar Rp139,4 miliar, dengan klaim mencapai Rp127,5 miliar.

Tingginya nilai klaim tersebut, dijelaskan Azhari, sebagian besar berasal dari penjaminan KUR, yang porsinya mencapai sekitar 90%. Kondisi ini dipengaruhi efek lanjutan dari pandemi COVID-19 yang masih membebani pelaku usaha kecil dan menengah.

Kendati begitu, Askrindo berhasil melakukan penagihan subrogasi atau pemulihan dana dari pihak perbankan sebesar Rp54,4 miliar, yang berkontribusi besar terhadap peningkatan profit perusahaan.

Berkat langkah tersebut, Askrindo Surabaya mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp40,1 miliar per September 2025, melampaui target perusahaan yang dipatok Rp40 miliar untuk sepanjang tahun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement