 |
| Petugas pengisi mesin ATM di BPD Kaltara ini nekat menguras uang perusahaan demi memenuhi hasrat berjudi. (Dok. Kompas TV) |
PEWARTA.CO.ID - Seorang petugas pengisi ATM di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara di Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan penggelapan uang untuk judi online (judol) jenis slot.
Adalah F, karyawan bank BPD Kaltimtara yang biasa melakukan pengisian uang di mesin ATM dari bank tersebut. Dirinya telah menguras uang ATM yang biasa ia isikan demi memenuhi hasrat berjudi.
F menguras uang ATM yang ditaksir mencapai lebih dari satu miliar rupiah. Kini, F telah diamankan oleh aparat kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Tana Tidung, Ipda Adi Purwanto mengatakan, pelaku F merupakan warga Jalan Kebun Sayur RT 05 RW 03, Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap.
Polisi sendiri akhirnya menangkap F setelah adanya laporan penggelapan uang ATM yang dilaporkan oleh pimpinan BPD Kaltimtara Cabang Tideng Pale Agus Setiawan.
"Uang yang digelapkan tersangka pelaku, mencapai Rp 1.150.100.000. Perbuatan tersebut, dilakukan di medio November sampai Desember 2022," kata Ipda Adi seperti dikutip Pos Kupang, Minggu (18/6/2023).
Baca juga: Emak-emak di Jakbar Ini Jadi Bandar Judi Berdalih Hidupi Keluarga, Penghasilannya Bukan Main!
Ikhwal perbuatan F ketahuan setelah adanya audit internal pihak bank dalam rangka cash opname dan pergantian pejabat pelayanan bidang dan operasional, pada Desember 2022 lalu.
Saat proses audit, diketahui adanya kejanggalan, yakni nominal yang dihitung mengalami selisih laporan keuangan hingga Rp 1.150.100.000 yang beras dari dua mesin ATM di kantor cabang baru dan cabang lama.
Masing-masing dari kantor cabang baru dan lama itu terdapat besaran selisih laporan keuangan yang berbeda, yaitu:
- Cabang baru selisih keuangan Rp 600.100.000
- Cabang lama selisih keuangan Rp 550.000.000
Perbuatan F akhirnya terungkap setelah dilakukan pengecekan rekaman CCTV di dua mesin ATM dari kedua kantor cabang tersebut.
‘’Pengecekan melalui CCTV dilakukan. Pada 22 Desember 2022, tersangka F, diminta mengisi dua kaset ATM dengan 5000 lembar uang pecahan Rp 100.000 atau total Rp 500 juta. Namun yang terjadi, F hanya memasukkan uang ke masing masing kaset sebanyak 2000 lembar atau Rp 200 juta. Sisa Rp 100 juta, dimasukkan dalam tas milik F,’’ ungkap Ipda Adi.
Baca juga: Karyawan Dealer Motor di Balikpapan Gelapkan Uang Perusahaan untuk Judi Slot
F melakukan penggelapan uang ATM dalam kurun waktu dan pembagian nominal yang berbeda.
Uang tersebut diketahui diselipkan pada lingkaran pinggang celana oleh F. Rencananya, jumlah itu untuk menutupi uang stok dalam kaset ATM yang telah ia ambil sebelumnya.
"Pelaku ini berulang kali membuka mesin ATM dan mengambil uang tunai tanpa izin pimpinan bank. Jumlah yang diambil juga bervariasi, sampai akhirnya, jumlah yang ia ambil mencapai Rp 1 miliar lebih. Dan semua uang itu dipakai untuk judi online jenis slot," terang Ipda Adi.
Akibat ulahnya, F telah diamankan di Mapolres Kaltimtara oleh aparat kepolisian.
Baca juga: 4 Orang Tersangka Kasus Judi Slot Online Ditangkap Polda Bali, Ketahuan Saat Live Streaming di Facebook
Bahaya Judi Online
Judi online, khususnya jenis slot, telah menjamur di tengah masyarakat. Hal ini tentu menjadi kewaspadaan tersendiri.
Pasalnya, pelaku judi online umumnya tak segan melakukan tindakan kriminal lantaran merasa terdesak untuk mendapatkan sejumlah uang demi bisa berjudi.
Tak hanya di kalangan masyarakat umum, tetapi keberadaan judi online juga telah masuk ke ranah pelajar seperti lingkup mahasiswa.
Terlebih dengan adanya berbagai jenis judi online membuat tingkat peredaran bisnis haram ini kian marak seolah tak terbendung.
Karenanya, dibutuhkan perhatian khusus oleh semua pihak agar bisa bergerak cepat menutup laju peredaran bisnis permainan slot tersebut.
Belakangan marak dikenal istilah-istilah populer di dunia internet, seperti slot online, slot gacor, btv168, dan banyak lagi lainnya. Saat di cek, berbagai kata kunci tersebut akan mudah ditemukan hasil penelusurannya pada mesin pencari seperti Google.
