 |
| Kasus judi online meningkat di wilayah Pesisir Barat, Lampung. MUI Pesisir buka suara. |
PEWARTA.CO.ID - Maraknya masyarakat yang bermain judi di wilayah Pesisir Barat, Lampung, mengundang keprihatinan sejumlah pihak. Tak terkecuali Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga turut bukan suara atas fenomena itu.
Ketua MUI Pesisir Barat Kadarusman mengutarakan kekhawatirannya terkait keterlibatan masyarakat pada permainan judi online tersebut.
Menurutnya, sekalipun dibungkus dengan dalih bermain game, tetap saja slot bersifat haram jika ditelaah dalam hukum Islam.
Dirinya juga prihatin jika lebih-lebih yang melakukan praktik judi online tersebut adalah kalangan anak-anak muda.
Kadarusman juga mengkhawatirkan dampak negatif dari judi online tersebut nantinya dapat memengaruhi emosional pemainnya.
"Mereka yang kecanduan judi cenderung malas bekerja, emosi meningkat, mengurangi aktivitas sosial, dan bahkan cenderung melakukan tindakan kriminal seperti mencuri demi memenuhi kebutuhan judi, seperti membeli pulsa dan lain-lain," kata Kadarusman dikutip dari Lampost.co, Jumat (30/6/2023).
Baca juga: Innalilahi, ASN di Baubau Sulteng Tewas Gantung Diri, Diduga Depresi Kalah Judi Online
Melihat perkembangan judi online yang kian masif di tangan masyarakat, dirinya menyebut perlu adanya perhatian khusus untuk menanggulanginya.
Karenanya, lanjut Kadarusman, pemerintah harus aktif memberikan edukasi kepada masyarakat agar mau berhenti bermain judi online jenis slot tersebut.
Belakangan memang marak praktik judi online yang dijalankan oleh masyarakat setempat di Pesisir Barat. Kegiatan itu biasanya dilakukan oleh warga yang sehari-hari nongkrong di warung-warung sembari melakukan obrolan dengan sesama pemain judi lainnya.
Adapun jenis judi online yang dilakukan seperti slot online, slot gacor, dan banyak jenis lainnya. Menanggapi hal itu tentu dikhawatirkan akan berdampak pada sisi perekonomian dan psikologis pelakunya jika tidak segera diatasi.
