Gen Z Ramai-ramai Minum Obat Cacing Usai Heboh Kasus Balita Sukabumi Meninggal karena Cacingan, Dokter Ingatkan Risikonya!
![]() |
Ilustrasi. Obat cacing. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Fenomena unik tengah ramai di media sosial setelah kasus tragis seorang balita di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia akibat infeksi cacing gelang akut.
Peristiwa ini membuat banyak warganet, khususnya kalangan Gen Z, ikut mengonsumsi obat cacing sebagai langkah pencegahan.
Dari sejumlah unggahan di TikTok, terlihat berbagai video yang memperlihatkan anak muda meminum obat cacing hingga mencari rekomendasi merek yang dianggap aman untuk orang dewasa.
Tren ini pun memicu perdebatan, apakah sebenarnya orang dewasa boleh mengonsumsi obat cacing tanpa adanya gejala atau rekomendasi medis.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Barat, DR Dr Riyadi, SpA, menegaskan bahwa konsumsi obat cacing pada orang dewasa diperbolehkan, tetapi harus berdasarkan anjuran dokter.
“Kalau bergejala boleh mau umur di 1 tahun atau dewasa. Kalau memang ada gejala, jangan lupa minum (obat cacing) tapi dengan saran dokter,” ungkap dr. Riyadi dalam sebuah webinar, Sabtu (23/8/2025).
Ia menambahkan bahwa obat cacing tidak boleh dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek samping tertentu. Sama seperti antibiotik, penggunaan yang tidak tepat bisa menyebabkan resistensi sehingga mengurangi efektivitasnya di kemudian hari.
“Karena obat cacing itu seperti antibiotik, dia anti mikroba jadi jangan digunakan berlebihan. Kalau digunakan berlebihan ada efek resistensinya. Ikuti saran dari dokter,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Riyadi menjelaskan bahwa infeksi cacingan tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, pemberian obat menjadi langkah penting untuk membasmi parasit yang bisa hidup dalam tubuh selama satu hingga dua tahun.
“Ini namanya mikro organism. Dia (cacing) bisa hidup satu sampai dua tahun. Jadi kalau cacingan harus diminum obatnya, jika dibiarkan gejalanya makin muncul dan tidak bisa sembuh sendiri,” tambahnya.
Fenomena konsumsi obat cacing oleh Gen Z ini pun menjadi peringatan penting agar masyarakat tidak sembarangan mengikuti tren kesehatan di media sosial tanpa pemahaman medis yang tepat.