Penjualan Mobil di Indonesia Naik pada Oktober 2025, BYD Masuk Tiga Besar
![]() |
| Penjualan Mobil di Indonesia Naik pada Oktober 2025, BYD Masuk Tiga Besar. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Industri otomotif nasional menunjukkan sinyal pemulihan pada Oktober 2025. Setelah beberapa bulan melemah, penjualan mobil di Indonesia akhirnya mencatat kenaikan signifikan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka distribusi dari pabrik ke diler (wholesales) meningkat tajam dibandingkan bulan sebelumnya.
Pada Oktober 2025, total penjualan wholesales mencapai 74.019 unit, naik 19,2 persen dibandingkan September yang hanya mencatat 62.071 unit.
Kenaikan ini disambut positif oleh pelaku industri, mengingat dalam beberapa bulan terakhir, pasar otomotif nasional masih berjuang akibat tekanan ekonomi global dan daya beli yang belum sepenuhnya pulih.
Kembalinya penjualan ke angka 70 ribuan unit dinilai menjadi sinyal perbaikan setelah sepanjang tahun 2025 rata-rata distribusi mobil di Indonesia hanya berkisar di level 60 ribuan unit per bulan.
JANGAN LEWATKAN!
Jeep Recall 375 Ribu Mobil Hybrid Akibat Baterai Berisiko Terbakar, Samsung SDI Turut Terseret
Toyota masih di puncak, BYD tembus tiga besar
Dari daftar merek mobil terlaris, Toyota tetap menjadi penguasa pasar dengan penjualan sebanyak 20.559 unit pada Oktober 2025. Namun, angka ini sedikit menurun 0,8 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 20.634 unit.
Di posisi kedua, Daihatsu berhasil mempertahankan dominasinya di segmen menengah ke bawah dengan catatan 11.783 unit. Produsen asal Jepang ini konsisten menyasar konsumen entry-level yang mencari kendaraan terjangkau dan efisien.
Kejutan besar datang dari pabrikan asal Tiongkok, BYD, yang kini resmi menembus tiga besar merek mobil terlaris di Indonesia. Dengan penjualan 10.593 unit, BYD menyalip sejumlah merek Jepang dan menegaskan eksistensinya di pasar kendaraan listrik Tanah Air.
Kesuksesan BYD ini disebut-sebut berkat strategi agresif dalam memperluas jaringan diler dan memperkenalkan model listrik dengan harga kompetitif. Keberhasilan ini sekaligus memperlihatkan meningkatnya minat konsumen Indonesia terhadap mobil ramah lingkungan.
Mitsubishi dan Suzuki masih stabil di tengah persaingan
Posisi keempat ditempati Mitsubishi, yang mencatat peningkatan cukup besar dengan 7.620 unit, naik 25,5 persen dibandingkan September 2025 (6.071 unit). Model andalannya seperti Xpander dan varian baru Destinator disebut ikut menyumbang lonjakan penjualan bulan ini.
Sementara itu, Suzuki menempati posisi kelima dengan distribusi 5.550 unit, disusul Honda di posisi keenam dengan 3.647 unit. Meskipun keduanya belum menunjukkan lonjakan besar, performa stabil dianggap menjadi sinyal positif di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.
PERLU ANDA BACA JUGA!
Penjualan Lesu, Laba Honda Anjlok 25 Persen Akibat Biaya Mobil Listrik dan Pasar Asia Melemah
Produsen China lain mulai bersaing
Tak hanya BYD, merek Tiongkok lain seperti Chery juga mulai menunjukkan taringnya di pasar nasional. Chery berhasil masuk 10 besar merek terlaris Oktober 2025, dengan total penjualan 1.560 unit.
Brand ini mengandalkan strategi diversifikasi produk melalui tiga lini utama: mesin konvensional, hybrid, dan listrik murni. Pendekatan itu terbukti mampu menarik perhatian konsumen Indonesia yang semakin terbuka terhadap teknologi otomotif baru.
Daftar merek mobil terlaris Oktober 2025
Wholesales (Distribusi dari pabrik ke diler):
- Toyota – 20.559 unit
- Daihatsu – 11.783 unit
- BYD – 10.593 unit
- Mitsubishi – 7.620 unit
- Suzuki – 5.550 unit
- Honda – 3.647 unit
- Isuzu – 2.402 unit
- Fuso – 2.302 unit
- Hino – 1.861 unit
- Chery – 1.560 unit
Retailsales (Penjualan ke konsumen):
- Toyota – 21.504 unit
- Daihatsu – 12.196 unit
- BYD – 9.732 unit
- Mitsubishi – 6.284 unit
- Suzuki – 5.903 unit
- Honda – 4.607 unit
- Mitsubishi Fuso – 2.387 unit
- Isuzu – 2.096 unit
- Hino – 1.867 unit
- Wuling – 1.744 unit
PERLU ANDA BACA JUGA!
Tren positif meski belum kembali ke level tahun lalu
Meski mencatat peningkatan pada Oktober 2025, total penjualan mobil secara kumulatif tahun ini masih tertinggal dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hingga Oktober 2025, angka distribusi nasional baru mendekati 860 ribu unit, masih jauh dari capaian 2024 yang menembus angka tersebut lebih awal.
Namun demikian, kenaikan di bulan Oktober memberi harapan baru bagi pelaku industri otomotif.
Jika tren positif ini bertahan hingga akhir tahun, pasar mobil Indonesia berpotensi menutup 2025 dengan catatan penjualan yang lebih baik dibandingkan paruh pertama tahun ini.
