GfM7GfzpGpW0BUOlGfO8TSCiBY==

Perbedaan Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila, Pelajar Wajib Tahu!

Perbedaan Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila, Pelajar Wajib Tahu!
Wallpaper Pancasila. (Dok. PNGFree)


PEWARTA.CO.ID - Masyarakat Indonesia kerap mengetahui adanya peringatan hari besar nasional berkaitan dengan Pancasila, yakni Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila.


Namun belum banyak yang memahami perbedaan peringatan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila tersebut.


Padahal jelas pada tanggal peringatannya juga berbeda. Begitu juga dengan peristiwa sejarah yang melatarbelakanginya.


Lantas apa perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila itu?


Simak artikel ini hingga tuntas agar dapat memahami perbedaannya, khususnya bagi para pelajar atau siswa wajib tahu.


Baca juga: Dari Mana Asal-usul Nama Semarang? Ini Dia Jawabannya!


Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila


Pada tanggal peringatannya, 2 hari besar nasional ini juga berbeda. Di mana Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni, sedangkan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober.


Hari Lahir Pancasila


Dilansir dari situs resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Hari Lahir Pancasila menandai peringatan atas pidato bung Karno di Sidang Dokuritsu Junbi Cosakai alias Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).


Dalam pidatonya, Soekarno memaparkan ide dan gagasan terkait Pancasila. Di mana panca berarti lima, sedangkan sila memiliki arti asas atau prinsip dasar.


Kelima asas yang dijelaskan Soekarno itu di antaranya kebangsaan, peri kemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, dan Ketuhanan yang Maha Esa.


Selanjutnya prinsip Pancasila tersebut kemudian disempurnakan oleh Panitia Sembilan yang terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.


Dari keputusan bersama Panitia Sembilan itu akhirnya melahirkan butir-butir Pancasila seperti yang kita kenal saat ini, dan disahkan pada 18 Agustus 1945.


Baca juga: Ada apa Indonesia di Tahun 1958, Kok Viral?


Baca juga: UU Pemilu: Calon Presiden 2024 Tidak Boleh Punya Riwayat Mabuk, Judi, dan Zina!


Hari Kesaktian Pancasila


Sementara Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober menandai peringatan atas tewasnya tujuh anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di Pondok Gede, Jakarta Timur.


Peristiwa tewasnya 7 orang personel TNI AD itu lantas dikenal dengan peristiwa Lubang Buaya pada 30 September 1965.


Adapun 7 anggota TNI AD yang tewas tersebut antara lain;


1. Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani


2. Letnan Jenderal TNI (Anumerta) R. Soeprapto


3. Letnan Jenderal TNI (Anumerta) S. Parman


4. Mayor Jenderal TNI (Anumerta) M.T Haryono


5. Mayor Jenderal TNI (Anumerta) D.I Pandjaitan


6. Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo


7. Kapten Czi (Anumerta) Pierre Andreas Tendean


Ketujuh orang yang tewas menjelang 1 Oktober tersebut kemudian membuat Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menetapkan tanggal itu sebagai Hari Kesaktian Pancasila di lingkungan TNI AD.


Mereka tewas dibunuh pada peristiwa G30S PKI yang dilakukan oleh kelompok Partai Komunis Indonesia pada 30 September 1965.


Baca juga: Sejarah Hari Ini, 7 Peristiwa Penting yang Terjadi Pada 1 September, Perang Dunia II Dimulai!


Itulah perbedaan antara Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila.


Meski sebenarnya pembahasan ini sering masuk ke dalam materi pembelajaran siswa, namun tak jarang sering lupa terkait sejarah keduanya.


Dengan demikian kini menjadi lebih banyak tahu tentang dua peristiwa sejarah tersebut seraya mengingat kembali terhadap dua hari besar nasional yang diperingati setahun sekali itu.



Tonton juga video berita Indonesia viral 2024 di bawah ini dari kanal YouTube resmi Pewarta.



Dapatkan berita Indonesia terkini viral 2024, trending, serta terpopuler hari ini dari media online Pewarta.co.id melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter

close