Barang Bukti OTT Immanuel Noel Ebenezer: Dua Ducati Mewah Diangkut ke KPK dengan Mobil Pikap
 |
| Dua unit motor Ducati berwarna merah turut diamankan KPK sebagai bagian dari barang bukti pasca OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer. (Dok. Ist) |
PEWARTA.CO.ID — Dua motor mewah merek Ducati tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Kedua kendaraan itu diduga merupakan bagian dari barang bukti hasil operasi tangkap tangan (OTT) yang menyeret Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer alias Noel.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kedua motor berwarna merah itu diangkut menggunakan mobil pikap sekitar pukul 13.47 WIB.
Setibanya di KPK, kendaraan langsung dibawa ke area belakang gedung untuk diamankan sebagai bagian dari proses penyidikan.
Dari informasi yang dihimpun, salah satu motor dengan pelat nomor B 4225 SUQ diketahui merupakan tipe Ducati Streetfighter V4, sementara motor lainnya dengan nomor polisi B 3838 BOB adalah Ducati Multistrada V4.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Wamenaker Immanuel Ebenezer, Terjaring OTT KPK Rabu 20 Agustus 2025
Barang bukti lain juga diamankan
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan bahwa pihaknya menyita sejumlah barang bukti dalam rangkaian OTT yang dilakukan pada 20–21 Agustus 2025.
"Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil, dan ada motor Ducati," kata Fitroh saat dihubungi, Kamis (21/8/2025).
Selain Noel, beberapa pihak lain juga turut diamankan dalam operasi tersebut. Hingga kini, mereka masih menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK.
Baca juga: Wamenaker Kena OTT KPK, Istana Tegaskan Prabowo Sudah Ingatkan Menterinya Berulang Kali
Dugaan pemerasan perusahaan
Menurut Fitroh, penangkapan Noel dilakukan di Jakarta terkait dugaan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan yang mengurus sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Benar (OTT). Diamankan di Jakarta. Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3," ujar Fitroh.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum Noel Ebenezer dan para pihak lain yang ikut terjaring dalam OTT tersebut.
