Prabowo Tegaskan Hilirisasi Akan Diperluas dan Janji Buka Banyak Lapangan Kerja
 |
| Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8). (Dok.ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga/app/rwa) |
PEWARTA.CO.ID — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memperluas program hilirisasi dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat membacakan rancangan undang-undang APBN tahun anggaran 2026 di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya membangun ketangguhan nasional sebagai fondasi rakyat yang mandiri sekaligus sejahtera.
Ia menyebutkan bahwa pengelolaan sumber daya alam tidak boleh hanya menguntungkan segelintir pihak, melainkan sepenuhnya harus ditujukan untuk kepentingan rakyat.
"Kita akan perkuat ketahanan di bidang pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan. Sumber daya alam harus dikelola demi rakyat, bukan demi segelintir kelompok manusia Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa strategi hilirisasi akan diperluas agar memberi dampak nyata bagi kesejahteraan bangsa.
Ia menyebut langkah ini akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan memastikan nilai tambah dari pengelolaan sumber daya tetap berada di Indonesia.
"Hilirisasi akan kita perluas, lapangan kerja akan kita ciptakan, nilai tambah harus kita maksimalkan, dan nilai tambah itu harus tetap berada di tanah air kita Indonesia," kata Prabowo melanjutkan.
Selain fokus pada ekonomi, Prabowo juga menyinggung tentang pemerataan akses pendidikan. Menurutnya, generasi muda Indonesia berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik melalui pendidikan yang merata di seluruh wilayah.
"Semua anak bangsa berhak maju, pendidikan dan kesejahteraan harus merata. Pemerataan kita lakukan dari Sabang sampai Merauke. 10 bulan pertama ini kita bekerja keras bersatu padu mewujudkan cita-cita bangsa di tengah lingkungan global yang sangat dinamis, penuh ketidakpastian," pungkasnya.
