 |
| Anies Baswedan buka suara soal peluang maju Pilgub DKI Jakarta 2024. |
Jakarta, PEWARTA - Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, dengan tegas menyatakan bahwa saat ini dirinya dan cawapresnya, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, sedang memusatkan perhatian pada proses penghitungan suara Pilpres 2024.
Pernyataan ini dilontarkan saat Anies dimintai pendapat mengenai kemungkinan partisipasi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2024 mendatang. Anies Baswedan sebelumnya menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022.
"Kami saat ini tengah fokus pada penyelesaian penghitungan. Itu yang menjadi prioritas kami," ujar Anies saat ditemui di Masjid Nurul Huda, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Anies menegaskan bahwa visi perubahan yang mereka usung dalam Pilpres 2024 bersama Cak Imin akan tetap menjadi fokus utama.
Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk menyelesaikan perjuangan mereka hingga visi perubahan yang diusung dapat diwujudkan dengan baik.
"Kami tidak lagi memandang ke kanan atau ke kiri pada saat ini. Kami sepenuhnya fokus pada penyelesaian perjuangan ini, karena ini adalah amanah dari jutaan orang," tambah Anies.
Berdasarkan data real count KPU per Jumat (1/3/2024) pukul 06.00, pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 31.377.931 suara atau 24,49 persen, menempati posisi kedua.
Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 75.372.519 suara alias 58,83 persen, menduduki posisi pertama.
Di platform media sosial, terdapat banyak poster yang menyoroti kemungkinan Anies maju kembali sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada tahun 2024 mendatang.
Bahkan, wajah Anies disandingkan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta lainnya, Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok, sebagai pasangannya.
Belakangan ini, sejumlah politikus juga disebut-sebut masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang.
Beberapa nama yang mencuat antara lain Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar dari Golkar, serta Ketua DPD Gerindra Jakarta Ahmad Riza Patria, serta Ahmad Sahroni dari NasDem.
